HISKI UNESA Gelar Lokakarya, Pakar Sastra Digital Kenalkan “Text Mining” dalam Analisis Sastra

s1-sind.unesa.ac.id, SURABAYA-Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia Komisariat UNESA, bersama Program Studi S-1 Sastra Indonesia dan S-1 Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni UNESA menyelenggarakan Lokakarya Humaniora Digital Seri 1 pada Sabtu, 8 Maret 2024 secara Daring melalui Zoom Meeting.
Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat UNESA, Prof. Dra. Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum., M.A., Ph.D., menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian seri lokakarya Humaniora digital yang diadakan oleh HISKI UNESA. HISKI UNESA merupakan bagian dari HISKI Pusat, yang mana HISKI komisariat UNESA menjadi wadah bagi sarjana-sarjana, para akademisi, pakar sastra di Jawa Timur.
“Lokakarya ini akan dirancang sebanyak 3 seri, dan dalam seri pertama ini diikuti oleh 280 peserta yang mendaftar melalui form terdiri dari 75% mahasiswa, tidak hanya dari Jawa Timur tetapi juga luar pulau Jawa. Tidak hanya mendengarkan, peserta ini juga langsung praktik bagaimana menganalisis teks sastra dengan text mining” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Program Studi S-1 Sastra Indonesia UNESA, Drs. Parmin, M.Hum., juga mengapresiasi kegiatan ini yang dinilai memberikan angin segar bagi penelitian sastra kedepan. Melalui pengenalan text mining diharapkan telaah dan penelitian keilmuan sastra dapat terus berkembang.
“Yang menarik juga bahwa text mining ini berpotensi dapat digunakan dalam menganalisis tidak hanya sastra digital terapi juga sastra klasik sehingga melalui analisis tersebut pemahaman terhadap teks semakin kaya melalui berbagai macam perspektif” ujarnya.
Narasumber kegiatan, Dr. Phil. Mohammad Rokib, S.S., M.A., memaparkan text mining dalam kajian sastra yang dapat dimaknai dua hal yakni: 1. Menambang dan memperoleh teks sastra berdasarkan data-data dari internet. 2. Menambang dalam artian analisis, yaitu memetakan, mengkategorisasikan, dan juga mengidentifikasi setiap kata yang kemungkinan memiliki makna.
“biasanya dalam text mining kajian sastra, yang dilihat seperti pertama, frekuensi kata dan distribusi leksikalnya, kedua, pola tematik, ketiga, analisis jaringan karakter antar tokoh, dan keempat, perubahan gaya naratif. Biasanya empat ini, dan ini terus berkembang tidak hanya berhenti di empat hal tersebut” jelasnya.
Dosen pengampu mata kuliah sastra digital tersebut menjelaskan, setelah kita menambang data atau melakukan text mining terdapat beberapa tahap-tahapan seperti:
1. Pra-pemrosesan teks: Teknik untuk menyiapkan teks untuk analisis, termasuk tokenisasi dan penghapusan stopword.
2. Analisis Frekuensi Kata: Analisis untuk memahami frekuensi kata dan distribusi leksikal.
3. Pemodelan Topik: Metode untuk mengidentifikasi topik dalam teks sastra, seperti LDA dan LSA.
4. Analisis Sentimen: Pendekatan untuk mengekstrak emosi dan nada dari teks sastra.
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud