Berani Sembuh dan Terima Kenyataan: Makna Lagu “Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan” karya Bernadya

s1.sind.fbs.unesa.ac.id, SURABAYA-“Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”
adalah lagu dalam album dengan judul sama yang rilis pada 23 Juni 2024. Lagu tersebut
adalah karya dari penyanyi sekaligus penulis lagu perempuan Indonesia, Bernadya
Rabika Jayakusuma atau akrab disapa Bernadya.
Sejak peluncurannya pada Juni, lagu ini telah menjadi trending bahkan telah
diputar sebanyak 100 juta kali di platform Spotify. Di YouTube resmi Bernadya,
Official Video lagu Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan telah ditonton sebanyak
2,5 juta kali per 11 September 2024.
Animo masyarakat yang tinggi didominasi generasi muda yang menganggap lirik
lagu ini sesuai dengan pengalaman / kedaan yang pernah atau sedang mereka
rasakan. Bahkan salah satu akun memberikan komentar terkait kesesuaian
(related) antara lirik lagu tersebut dengan kondisi percintaannya sekarang dan
mengatakan bahwa lagu Bernadya memiliki lirik yang jujur dan dalam.
Sinopsis, Makna &
Filosofi Lagu Sialnya Hidup Harus Tetap Berjalan
Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang mencoba untuk lepas dan mengikhlaskan
cintanya yang gagal. Dalam lirik lagunya seseorang tersebut mengisahkan
bagaimana beratnya dia melewati hari-hari dan kehidupan setelah cintanya
kandas.
Bahkan karena rasa terpuruknya itu seseorang tersebut merasa ingin hilang
dari hidupnya dengan lirik yang berbunyi “Semoga ku hilang dalam tidurku”.
Namun, tokoh utama dalam lagu tersebut juga tidak bisa berbuat apa-apa karena
memang ini adalah kenyataanya, sehingga dirinya harus menerima kenyataan dan sialnya,
hidup harus tetap berjalan.
Namun, meskipun terpuruk, tokoh utama dalam lagu ini mencoba untuk bangkit.
Hal ini dibuktikan dengan lirik. “mungkin sebentar lagi ku bisa, kuterima,
waktuku, peranku, dalam hidupmu selesai”. Dalam larik tersebut menunjukkan
bagaimana “penyadaran” yang telah dimiliki oleh tokoh utama.
Setelah penyadaran itu datang, tokoh utama berani untuk menerima kenyataan
dan mengikhlaskan dengan segala pengalaman pahit yang telah dilewati sebelumnya.
Ini sesuai dengan lirik “Nanti di lain hari, Nanti di lain bumi, Saat sudah
rela hati ini”.
Pada intinya, kesimpulan makna yang dapat diambil dari lagu tersebut adalah
penerimaan dan keikhlasan yang dimiliki oleh tokoh utama berawal dari “perdamaian”
yang dilakukannya dengan segala peristiwa buruk yang telah dilalui sebelumnya.
Tokoh utama menyadari bahwa, dirinya memang tidak kuasa melupakan peristiwa
itu. Tetapi dia memiliki kuasa untuk berdamai dengannya, mengikhlaskannya, menerimanya
sebagai salah satu peristiwa yang akan memberi pelajaran.
Untuk itu, makna dan filosofi yang dapat diambil dalam lagu ini adalah
bagaimana Bernadya menyampaikan ajakan untuk berdamai dengan perasaan dan peristiwa
buruk. Seperti peristiwa buruk terkait seseorang dan cinta. Karena hanya dengan
berdamai, maka semua itu akan ringan. Meskipun tidak sekarang, Bernadya tidak
menghakimi, justru dia menunjukkan bahwa sembuh adalah proses panjang, yang
memberi sebuah pembelajaran.
Lirik Lagu Sialnya Hidup
Harus Tetap Berjalan
Ini yang takkan kau tahu
Betapa beratnya malamku tanpamu
Betapa ku berharap
Setiap malam jadi yang terakhir
Semoga ku hilang dalam tidurku
Tak harapkan hari baru
Pagi jadi yang paling berat untukku
Harus bangun dan terima kenyataan semua telah berbeda
Sialnya, hidup harus tetap berjalan
Mungkin sebentar lagi ku bisa kuterima
Waktuku, peranku, dalam hidupmu selesai
Nanti di lain hari
Nanti di lain bumi
Saat sudah rela hati ini
Ku ceritakan jalan-jalan yang kutempuh sampaiku bisa relakanmu
pergi
Masih jauh dari sembuh
Sudah gila meski tak separah itu
Masih bangun dan terima kenyataan
Sudah bukan aku yang isi harimu
Sudah bukan aku alasan senyummu
Sudah hilang semua mimpi yang kita bangun dulu
Nanti di lain hari
Nanti di lain bumi
Nanti di lain hari
Nanti di lain bumi
Penulis Konten : Muhammad Azhar Adi Mas'ud