Infografik - Pernikahan Dini di Indonesia Dikritik Oleh Pramoedya Ananta Toer Sejak Lama

Cerpen berjudul “Inem” karya
Pramoedya Ananta Toer merupakan sebuah cerpen yang ditujukan untuk mengkritisi
perjodohan sekaligus pernikahan dini yang terjadi sampai saat ini. Inem merupakan tokoh yang digambarkan
sebagai gadis kecil yang dinikahkan oleh kedua orang tuanya di usianya yang
masih sangat dini. Kemiskinan menjadi fokus utama yang menyebabkan pernikahan
dini ini terjadi. Dengan usia yang masih sangat muda, dan tekanan dari
keluarganya, Inem sama sekali tidak bisa melawan tentang rencana pernikahan
dini. Cerpen ini jelas membawa banyak topik mulai dari kemiskinan, pernikahan
dini, perjodohan, pelecehan, dan kekerasan. Cerpen ini menyadarkan banyak orang
tentang efek dari pernikahan dini dari segala aspek. Usia yang belum matang
membuat kekerasan dalam rumah tangga sangat rawan terjadi dikarenakan emosi
yang belum stabil.
Sumber foto: CNN Indonesia
Nyatanya, kasus pernikahan dini tidak hanya terjadi pada cerpen “Inem” karya Pramoedya Ananta Toer. Di Indonesia pun masih cukup banyak terjadi kasus pernikahan dini dengan faktor yang cukup beragam. Beberapa faktor yang menyebabkan pernikahan dini masih terjadi adalah pergaulan bebas dan kurangnya edukasi bagi masyarakat tentang bahaya pernikahan dini. Masih banyak yang beranggapan bahwa pernikahan hanyalah sarana untuk menghindari zina, tapi masih sangat kurang pemahaman terkait pernikahan secara mendalam. Jika dalam cerpen “Inem”, muncul tentang stigma perawan tua dan ketakutan akan tidak akan ada lagi jodoh yang mendekati Inem jika pihak keluarga menolak pernikahan itu, terlebih isu ekonomi semakin menguatkan keluarga Inem menikahkan Inem di usia muda. Hal ini juga terjadi di Indonesia, kurangnya edukasi yang membuat masyarakat mudah dipengaruhi pihak lain untuk berbuat hal yang seharusnya tidak dilakukan.
Sumber foto: Gadis Kretek Netflix
Meskipun pada masa ini sudah banyak yang sadar tentang bahayanya pernikahan dini dan sudah ada aturan yang mengatur terkait pernikahan, tapi masih banyak pula yang melakukan pernikahan dini yang disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor utama yang sekarang ini banyak menyebabkan pernikahan dini masih terjadi adalah faktor pergaulan bebas. Melalui cerpen “Inem”, Pram mampu menggambarkan bahaya pernikahan dini disertai efek negatif dari pernikahan dini. Meskipun di dalam cerpen “Inem” memiliki kesan yang merendahkan martabat perempuan yang mengharuskan perempuan menaati suaminya, tetapi isu utamanya adalah kritik Pram terhadap pernikahan dini. Dijelaskan dalam cerpen tersebut bahwa pernikahan dini merenggut banyak hak yang seharusnya dimiliki oleh anak-anak seumuran Inem.
- Tim Jurnal 2024 -
(Angga)