Orang Indonesia Tapi Salah Menggunakan Bahasa Indonesia, kok Bisa?

Bahasa
Indonesia adalah bahasa yang secara resmi digunakan sebagai bahasa nasional di
Indonesia. Akan tetapi, tidak jarang orang Indonesia sering salah kaprah dalam
memaknai bahasa Indonesia. Salah kaprah inilah yang pada akhirnya menimbulkan
penggunaan bahasa yang tidak tepat guna dalam komunikasi.
Seringkali
terlihat dalam beberapa kesempatan ada orang yang mengatakan, “sudahlah bro,
hiraukan saja orang seperti itu.” Kata “hiraukan” dalam kalimat tersebut
bukanlah kata yang tepat jika memerhatikan konteks kalimatnya. Karena kata “hiraukan”
memiliki makna yang sama seperti “pedulikan” atau “perhatikan.” Hal yang sama
berlaku pada kata “acuh” yang memiliki arti peduli, tapi seringkali dianggap
sebagai “tidak mau tahu” yang seharusnya “acuh tak acuh.” Contoh lainnya
mungkin terdapat pada kata “absen” yang seharusnya bermakna “tidak hadir,”
tetapi sering dianggap bermakna “hadir.”
Muncul
pertanyaan dari fenomena ini, yaitu kenapa hal ini bisa terjadi? Terdapat beberapa
hal yang memungkinkan ini terjadi. Pertama, meskipun bahasa Indonesia merupakan
bahasa nasional, tidak semua orang Indonesia berbahasa ibu bahasa Indonesia. Masih
banyak orang Indonesia yang bahasa ibunya adalah bahasa daerah, baru kemudian
mempelajari bahasa Indonesia. Hal ini menyebabkan orang Indonesia memungkinkan
untuk menggunakan bahasa Indonesia secara tidak tepat guna. Kedua, pembelajaran
bahasa Indonesia formal yang kurang efektif. Hal ini menyebabkan pemahaman
bahasa Indonesia masyarakat kurang mendalam dan menyebabkan terjadinya salah
kaprah.
Permasalahan
salah kaprah penggunan bahasa Indonesia kini memang terlihat sepele. Tapi masalah
ini cukup serius dalam penggunaan bahasa. Masalah salah kaprah ini harus
menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah dengan menguatkan pembelajaran
bahasa Indonesia formal supaya lebih efektif.
Penulis:
Angga Dwi Permadi