Stella Christie, Wamen Dikti Saintek ini Dulu Berjuang Hadapi Ujian Sastra

Sosok
Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Prof. Stella
Christie, A.B., Ph.D., menjadi viral karena memiliki latar belakang yang
mentereng dibidang akademik. Prof. Stella merupakan seorang ilmuwan kognitif
asal Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
Prof.
Stella menyelesaikan studi sarjana di Harvard University dan mendapatkan gelar
Ph.D. dari Northwestern University dengan konsentrasi ilmu psikologi kognitif.
Saat ini, Prof. Stella menjadi profesor atau guru besar di Tsinghua University,
Beijing, Tiongkok. Beliau juga memegang posisi sebagai Research Chair di
Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence dan Direktur Child
Cognition Center. Selain itu, beliau juga merupakan anggota Governing
Board untuk Cognitive Science Society.
Saat
ini, Prof. Stella dipercaya menjabat sebagai Wakil Menteri di Kementerian
Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Bahkan, dirinya diundang langsung oleh
Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran sebelum jajaran menteri dan wakil
menteri Kabinet Merah Putih diumumkan. Siapa sangka, terdapat fakta unik dari
Prof. Stella, salah satunya adalah dirinya sempat kesulitan pada pelajaran literature
atau sastra ketika menempuh pendidikan di Singapura.
Prof.
Stella memang mendapatkan banyak beasiswa salah satunya adalah beasiswa ASEAN
dari Pemerintah Singapura, beasiswa dari United World College untuk
melanjutkan pendidikan di Red Cross Nordic United World College,
Norwegia. Serta beasiswa penuh dari Harvard University. Saat mendapat
beasiswa dari Singapura, Prof. Stella harus mengambil mata pelajaran sastra,
dirinya banyak membaca karya William Shakespeare dan dituntut untuk membuat
tulisan kreatif dan kritis terkait hal tersebut.
Sebagaimana
wawancaranya dengan MerdekaDotCom pada kanal YouTubenya tertanggal 18 Oktober
2024. Prof. Stella menyatakan meskipun awalnya tidak suka belajar sastra dan
dianggap sebagai pelajaran yang sulit, dirinya tidak pernah berhenti berusaha
dan terus belajar hingga lulus ujian dengan nilai yang tidak terlalu
mengecewakan.
Penulis:
Muhammad Azhar Adi Mas’ud